PDM Kabupaten Murung Raya - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Murung Raya
.: Home > Berita > SHOLAT 'IEDUL ADHA 1436 H

Homepage

SHOLAT 'IEDUL ADHA 1436 H

Kamis, 24-09-2015
Dibaca: 1983

SHOLAT 'IEDUL ADHA WARGA MUHAMMADIYAH PURUK CAHU.

Hari Rabu, 23 September 2015 tepat pukul 06.30 wib keluarga Muhammadiyah kota Puruk Cahu melaksanakan sholat 'Iedul Adha 1436 H dirangkai dengan khotbah 'Ied. Dalam khotbahnya Ustadz IMANUDIN, S.Pd.I dimulai dengan Takbir, Tahlil dan Tahmid, mengajak Jama'ah untuk mengenang kembali kurang lebih 4 milyard tahun lalu 3 tokoh manusia yang sanggup memusuhi syaithon sebagai musuh utama, dan konsisten melaksanakan perintah Allah walaupun perintah itu diluar nalar dan kebiasaan Manusia. Itulah Ibrahim As, Isterinya Siti Hajar dan anak semata wayang sa'at itu yaitu Isma'il As putra kesayangannya. Ditempat yang gersang dan tandus tanpa tumbuh tumbuhan Ibu dan Anak yang baru lahir ditinggal sang bapak karena Perintah Allah SWT mereka laksanakan. 

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur". (Q.S.Ibrahim ayat : 37).

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS.Ash- Shaaffaat ayat : 102)

Banyak hal yang harus diteladani dari Keluarga Ibrahim As, khotib sampaikan 3 hal bagi kaum Muslimin di Indonesia utuk mengatasi berbagai persoalan besar yang menggerogoti masyarakat, bangsa dan Negara. Sedikitnya ada 3 hal ;

  1. Belajar dari profil Ibrahim As berjuang dengan gigih walau usia sudah tua tetap memikirkan kesinambungan generasi yang akan mewariskan perjuangan menegakkan nilai nilai kebenaran, ini terukir dalam do'anya kepada Allah SWT " Ya Tuhan ku anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang orang yang sholeh"  dan untuk melahirkan keturunan yang demikian beliau menjadi poros teladan bagi keluarganya, ikhlas, bersungguh sungguh menjalankan perintah Allah.
  2. Dalam kondisi dan situasi yang bagaimanapun keluarga Ibrahim tegar, memegang prinsip Tauhid. Dalam usia muda Ibrahim menghancurkan berhala yang biasa disembah masyarakat sekitarnya dan berurusan dengan Raja Namruz :" Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim." Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ."(QS.Al-Anbiya ayat : 58 - 60).
  3. Idealisme Ibrahim tidak saja tatkala masih usia muda, juga sesudah berusia lanjut baru dikaruniai keturunan. Kita membayangkan bagaimana perasaan, gembira sukacita menyambut anugerah Allah, dikabulkannya do'a mendapat keturunan dan pada usia belia dapat membantu membina Rumah Allah (Ka'bah) dan pada sa'at yang sama diperintahkan untuk menyembelih anak yang menjadi pelipur hati, penyejuk pandang. Dialog kedua manusia teladan ini diabadikan dalam al-Qur'an :"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (QS.Al-Baqarah ayat : 124). Bagaimana dengan kita, mungkin diminta dua setengah persen saja dari harta berupa zakat masih banyak yang enggan mengeluarkannya? Sang ayah gambaran orangtua yang menjadi teladan, selalu mengkomonikasikan persoalan kepada anaknya, dan sang anak selalu tunduk kepada orangtua selama itu perintah dari Allah SWT.

Dalam menutup khotbahnya, khotib  mengajak semua untuk meneladani keluarga Ibrahim, berdo'a kehadirat Allah SWT agar semuanya diberi kemampuan, kekuatan dan komitmen dengan ketaqwaan dan meninggalkan pesan untuk anak cucu : Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".(QS.Al-Baqarah ayat : 132).

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website